Entri blog oleh MEILINA EKA AYUNINGTYAS
Raw Material Inventory adalah bahan dasar yang digunakan untuk produksi, yang dapat disimpan sebagai asset.
Setiap pelaku usaha secara umum memiliki persediaan atau inventory yaitu bahan atau barang tersimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Raw material inventory adalah persediaan salah satu jenis persediaan selain Work in Process, dan Finish Good. Bahan baku dapat langsung digunakan untuk diolah menjadi barang sebagai produk perusahaan atau disimpan sebagai asset (kekayaan) yang dapat dicairkan.
Dalam managemen produksi, pengelolaan persediaan bahan baku merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga. Jika persediaan terlalu besar mengakibatkan dana mengendap, resiko kerusakan lebih besar dan biaya penyimpanan tinggi. Namun jika persediaan terlalu sedikit akan berpengaruh pada proses produksi, tertundanya penjualan dan kehilangan pelanggan.
Hal-hal yang penting diketahui tentang Raw Material Inventory
Menurut Render dan Heizer (2005) Persediaan bahan baku atau raw material inventory adalah persediaan yang dibeli tetapi tidak diproses. Persediaan ini digunakan untuk memisahkan para pemasok dari proses produksi. Untuk mengetahui besarnya biaya bahan mentah/bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain :
a. Beginning Inventory (Persediaan Awal)
b. Freight-In (Ongkos Angkut)
c. Purchased Returned (Retur Pembelian)
d. Purchases Discount (Potongan Pembelian Tunai)
e. Ending Inventory (Persediaan Akhir)
Volume bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi suatu perusahaan sangat penting untuk diketahui oleh pemilik perusahaan karena :
a. Besarnya pemakaian bahan mentah sangat menentukan besarnya Harga Pokok Penjualan. Makin besar pemakaian bahan baku akan menyebabkan tingginya harga pokok penjualan, tingginya harga jual. Barang hasil produksi yang tinggi selanjutnya akan membuat daya saing produk tersebut rendah di pasaran.
b. Besarnya pemakaian bahan mentah menentukan berapa besar efisiensi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbesar laba dari barang produksi yang dihasilkan.
c. Sangatlah penting untuk mengetahui berapa tingkat kewajaran dari pemakaian bahan mentah untuk membuat barang produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.
Baca Juga : Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia kerja: Miliki 5 Hal Ini
Pengetahuan dan ilmu bahan baku ini dipelajari juga di tingkat perguruan tinggi. Telkom University sebagai perguruan tinggi swasta yang berkomitmen mencetak lulusan tenaga ahli yang memiliki kekhususan pendidikan dalam bidang industri pertelekomunikasian. Di kampus ini juga membekali mahasiswanya dengan ilmu managemen perusahaan dan managemen industri.
Baca Juga : Hak Kekayaan Intelektual adalah: Simak Juga 2 Jenisnya
Pemahaman tentang Raw Material Inventory adalah persediaan bahan baku sangat penting dalam proses pengelolaan perusahaan dan termasuk bagian dari ilmu manajemen produksi. Sehingga para mahsiswa yang nantinya akan terjun menjadi pemilik bisnis wajib mengetahuinya.