Entri blog oleh MEILINA EKA AYUNINGTYAS
Dunia digital belakangan memang begitu besar daya tariknya, dimana banyak kalangan mulai terjun mendalami bidang ini. Salah satu istilah yang ada kaitannya dengan dunia digital adalah use case diagram. Ini merupakan salah satu dari beberapa hal yang menjadi dasar dalam dunia digital. Inilah suatu tahapan yang harus dilalui sebelum seseorang membuat sebuah software atau program. Dengan kata lain, ini merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan cara membuat sebuah permodelan.
Perlu diketahui bahwa sebelum membuat suatu aplikasi atau software, seorang programmer harus membuat semacam skenario rancangan yang berbentuk diagram atau juga disebut dengan flowchart. Hal ini dimaksudkan agat lebih memudahkan pendeskripsian kebutuhan sistem dari masalah yang akan dituju. Sedangkan satu dari diagram tersebut adalah use case. Untuk lebih memahami apa itu use case diagram, alangkah baiknya simak pembahasan berikut.
Pengertian Use Case Diagram
Bila dideskripsikan, use case diagram adalah kompnen dari Unified Modelling Language (UML) yang lazim untuk menggambarkan hubungan sebuah sitem dengan penggunanya. Adapun secara istilah ini dimaknai sebagai sebuah teknik yang akan dimanfaatkan dalam penggunaan sebuah software untuk mengetahui kebutuhan sistem yang sifatnya fungsional.
Jadi, proses penggambaran tersebut mampu menunjukkan hubungan pengguna terhadap sistem yang akan dirancang. Selanjutnya representasi dengan dasar skema tersebut dibuat secara sederhana yang tujuannya agar lebih memudahkan setiap pengguna dalam membacanya berdasarkan informasi yang tersaji.
Fungsi Use Case Diagram
Terdapat setidaknya dua fungsi utama sebuah use case diagram saat menggunakannya. Kedua fungsi tersebut antara lain;
Menampilkan Urutan Aktivitas Proses yang Berlangsung pada Sebuah Sistem
Fungsi utama yang pertama ini mampu mengenal fase awal dari sebuah tahapan proses dalam sebuah sistem yang tengah dikembangkan. Manfaatnya tentu saja untuk lebih memudahkan pengembangan lebih lanjut berdasarkan kebutuhan dengan penyesuaian antara software dan pengguna.
Mendeskripsikan Sebuah Business Process dari Sebuah Sistem
Dengan use case diagram, urutan dari sebuah proses bisnis pun dapat terlihat jelas dan gamblang. Sehingga berbagai kesalahan mampu diminimalisir pada sebuah sistem yang akan dibangun.
Baca Juga : Ketahui Manfaat Cloud Computing dan Cara Menggunakannya
Contoh Use Case Diagram
Untuk lebih memahami use case diagram secara mendalam, berikut akan disertakan sebuah contohnya. Contoh yang ditampilkan adalah sebuah sistem operasi dari mesin ATM.
Untuk pelaku pada contoh tersebut adalah nasabah, operator ATM, dan pihak dari bank. Sedangkan use case pada contoh tersebut meliputi tarik tunai, transfer, cek saldo, transaksi, session, system startup, dan juga system shutdown. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
Transaksi, yang mencakup transfer, tarik tunai, serta cek saldo
Tarik Tunai, merupakan sebuah proses dalam penarikan uang dari saldo nasabah dan lazimnya ditampilkan pada menu tampilan utama ATM
Transfer, terbagi atas dua yakni transfer antar sesama bank dan transfer beda bank (dimana untuk ini diperlukan kode bank yang dituju saat akan melakukan transfer beda bank)
System startup, sistem yang digunakan dan dihidupkan oleh operator pada saat switch ada pada posisi “ON” (ketika operator memasukkan sejumah uang ke brankas ATM, maka mesin akan terhubung ke bank kemudian nasabah bertransaksi dengan mesin ATM)
System shutdown, mematikan sistem dengan mengarahkan tombol ke posisi OFF (ini dilakukan saat telah memastikan bahwa tidak terdapat lagi nasabah yang tengah menggunakan mesin dan ini seringkali dilakukan saat akan melakukan perawatan mesin atau maintenance)
Itulah penjelasan singkat seputar apa yang dimaksud dengan use case diagram. Meski hanya berupa penjelasan secara garis besar, namun setidaknya dapat memberikan gambaran bagi pembaca mengenai apa itu use case diagram, fungsi, serta contohnya. Semua ini merupakan bukti mulai masuknya bidang digital dalam kehidupan sehari-hari.