Site blog
Zaman sudah berubah sejak adanya pandemi, salah satunya adalah penerapan pembelajaran daring, masih efektifkah belajar daring?
Sejak adanya pandemi Covid 19, pembelajaran daring merupakan hal baru yang dulu tidak pernah dilakukan. Namun, efektifkan belajar daring? Mengingat daring masih menjadi hal baru bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Sebenarnya pembelajaran daring atau online sudah bukan sesuatu yang asing. Bahkan ada beberapa universitas yang memakai pembelajaran daring. Salah satunya adalah Telkom University. Lalu apakah masih bisa efektif pembelajaran tersebut ketika diterapkan untuk semua jenjang pendidikan? Berikut ulasannya.
Efektifkah Belajar Daring
Akibat dari pandemin Covid 19, hampir semua jenjang pendidikan mau tidak mau harus menerapkan pembelajaran daring. Efektifkah belajar daring bagi semua peserta didik?
Memang masih ada pro dan kontraterhadap pembelajaran tersebut. sebagian berpendapat kalau tidak semua bisa mengikuti pembelajaran daring. Salah satu kelebihan dari pembelajaran tersebut adalah tidak perlu keluar rumah atau ke sekolah untuk belajar.
Baca Juga : Kuliah Daring Sebagai Solusi, Inilah Tips yang Bisa Dipakai
Pembelajaran tersebut bisa berlangsung dimana saja dan kapan saja. Selama ada gadget dan jaringan internet yang memadai, maka pembelajaran bisa dilakukan yang disesuaikan dengan waktu luang peserta didik.
Selain waktu dan tempatnya yang fleksibel, pembelajaran daring juga lebih terjangkau dan bisa memberikan wawasan luas bagi peserta didik. Artinya peserta didik tidak perlu membayar uang gedung dan pemeliharaan tempat belajar sudah bisa mengikuti kelas.
Apalagi sekarang bermuncculan platform yang bisa mendukung pembelajaran secara online. sebagai contoh ada Zoom, Google Meets, dan lain sebagainya.
Setiap platform tersebut memiliki fasilitas yang memadai. Sehingga meski pembelajaran dari jarak jauh, masih ada interaksi antara pendidik dan peserta didik. Jadi, nantinya tidak ada murid yang tidak mengenal gurunya karena memakai pembelajaran daring.
Memang beralihnya pembelajaran dari tatap muka menjadi online memerlukan adaptasi. Mulai dari pengajar yang harus bisa memberikan materi yang nantinya mudah dipahami oleh peserta didik. Sampai peserta didik yang dituntut untuk bisa belajar mandiri.
Baca Juga : 3 Kendala Pembelajaran Daring yang Harus Disikapi Lembaga Pendidikan
Efektifkah belajar daring? Pertanyaan tersebut tergantung bagaimana kerjasama antara pendidik dan peserta didik terjalin dengan baik. Ada banyak teknologi yang bisa mendukung untuk pembelajaran tersebut supaya lebih efektif. Dan semua informasi bisa tersampaiakn secara real time kepada peserta didik.
Model pendidikan PJJ menjadi salah satu metode yang banyak digunakan hingga kini seperti di Telkom University.
Saat ini bermacam-macam cara pembelajaran dilakukan oleh berbagai lembaga pendidikan untuk belajar. Model pendidikan PJJ menjadi salah satu pilihan agar proses belajar mengajar tetap berlangsung. Apalagi di masa pandemi, PJJ menjadi salah satu pilihan utama dan fasilitas yang harus dimiliki oleh semua institusi pendidikan.
Pelaksanaan PJJ bisa melalui berbagai media yang dapat diakses oleh siswa atau mahasiswa. Model ini menggunakan dua metode, dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Pelaksanan PJJ secara luring selama pandemi, siswa belajar dari rumah dengan media google meet atau zoom meeting.
Sementara PJJ dengan model luring menggunakan media televisi dan radio, modul-modul pembelajaran, buku atau bahan ajar yang dicetak, dan sebagainya. Kedua metode ini menjadi biasa dilakukan hingga sekarang seperti di Telkom University.
Sinergi Model Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) antara Guru dan Orang Tua
Model pendidikan PJJ daring menjadi salah satu model pembelajaran yang utama dan dibutuhkan oleh siswa. Salah satu contoh adalah online learning Telkom University yang menggunakan system CeLOE (Center for e-learning and Open Education). Metode ini memanfaatkan e-learning secara menyeluruh dan menjadikannya sebagai kampus digital.
Kondisi ini menuntut peran lebih orang tua sebagai pendukung pendidikan anak. Orang tua tidak bisa hanya menyerahkan semua pelaksanaan pendidikan hanya kepada sekolah atau lembaga pendidikan saja. Orang tua harus berperan aktif dalam pelaksanaan model pembelajaran daring, sehingga akan memudahkan anak-anak belajar.
Sinergi antara guru dan orang tua agar PJJ dapat berjalan dengan lancar antara lain:
Harus ada hubungan yang positif antara guru, siswa, dan orang tua.
Guru dan orang tua dapat berdiskusi tentang cara belajar anak yang baik di rumah agar tujuan pendidikan tercapai.
Orang tua dapat memandu anak belajar saat daring, terutama berkaitan dengan konten dan membantu pemahamannya. Anak dapat menjadikan orang tua sebagai jembatan komunikasi dengan guru apabila diperlukan.
Baca Juga : Dampak Positif PJJ: Ada 5 yang Harus Anda Tahu!
Orang tua bisa memahamkan anak tentang tahapan pembelajaran yang harus dilalui dan keberlanjutannya dalam model pembelajaran ini.
Orang tua dapat memberi motivasi agar mempunyai keahlian dalam menjalankan PJJ, sehingga ke depannya anak sudah bisa mengerjakan sendiri.
Baca Juga : Efektifkah Online Learning? Ini 4 Alasannya
Demikianlah, bahwa model pendidikan pembelajaran jarak jauh ini sudah menjadi keharusan di semua istitusi pendidikan dan peran orang tua bersinergi dengan guru dan siswa menjadi kunci keberhasilan model pendidikan PJJ ini.