Banyak kalangan mahasiswa dan dosen menggunakan Microsoft Word untuk menulis karya ilmiah seperti tesis, disertasi ataupun makalah untuk jurnal dan seminar. Microsoft word sangat populer karena mudah digunakan bagi pengguna umum. Ditambah lagi, Word sudah menyediakan banyak fitur (cek tata bahasa, memasukkan gambar, tabel, dan lain-lain) (Akbar, 2017). Selain Microsoft Word, Latex merupakan salah satu aplikasi alternatif bagi kalangan akademisi yang menulis karya ilmiah dengan pendekatan kuantitatif disertai angka, simbol dan persamaan matematika. Beberapa penerbit raksasa seperti Elsevier, IEEE dan Springer bahkan sudah menyediakan template LaTeX bagi para penulis artikel ilmiahnya (Muhammad Reza Kahar Aziz, 2019)
Mengapa perlu mempelajari LateX? Hal ini mungkin banyak ditanyakan oleh para akademisi, apalagi jika mereka terbiasa menggunakan Ms Word. Latex merupakan aplikasi untuk pengolah kata, rapi, indah, konsisten, dan presisi. Selain itu, terdapat kemudahan organisasi data yang ditawarkan oleh lateX yaitu, memecah dokumen menjadi file-file kecil yang bisa kita panggil kapan saja. Dengan LateX tampilan karya ilmiah juga akan lebih rapi karena dapat mengidentifikasi kesalahan penulisan seperti, besar dan kecil ukuran font, penulisan persamaan, kutipan, serta daftar pustaka (Usman, 2018).
Bahan Bacaan:
- Pengantar Praktis Menggunakan LaTex untuk Membuat Laporan Ilmiah dan Jurnal. Koredianto Usman. Katalog 19.01.440
- LaTeX in 24 Hours. Dilip Datta. Katalog 20.21.480
- Writing for Computer Science -3/E. Justin Zobel. Katalog 21.21.032
- Writing for Publication Transitions and Tools that Support Scholars’Success. Mary Renck Jalongo & Olivia N. Saracho. Katalog 20.21.310
- Science Research Writing: A Guide for Non-Native Speakers of English. Hilary Glasman Deal. Katalog 21.21.048
Topic outline
- General
- Pertemuan 1
- Pertemuan 2
- Pertemuan 3
- Post Test